Monday 7 May 2012

Biografi Singkat Abu Bakr ash-Shiddiq

Segala  puji  hanya  bagi  Allah,  shalawat  dan  salam  semoga  tetap tercurahkan  kepada  baginda  Rasulullah,  dan  aku  bersaksi  bahwa  tiada  tuhan  yang  berhak  disembah  dengan  sebenarnya  selain  Allah  yang  Maha  Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah  hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du: 
Di bawah ini kami ketengahkan sebuah cuplikan dari sejarah hidup seorang  tokoh  dan  pahlawan  umat  Islam,  seorang  shahabat  Rasulullah  shalallahu ‘alaihi wasallam yang mulia, agar kita bisa mengambil pelajaran  dan ibroh dari perjalanan hidupnya. 
Shahabat   Rasulullah   ini   mengikuti   semua   peperangan   bersama  Rasulullah, seperti perang Badar, Uhud dan perang Khandak serta berbagai  perang  lainnya  yang  sangat  menentukan  dalam  sejarah  kaum  muslimin. 
Beliau  tidak  pernah  berpisah  dengan  Nabi  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi  wasallam  baik saat berada dalam negeri atau keluar musafir. Beliau lahir  dua  tahun  enam  bulan  setelah  tahun  gajah,  beliau  telah  meminpin  para  shahabat  shalat  berjama’ah  saat  sakitnya  Nabi  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi wasallam sebelum wafatnya beliau. Dia termasuk orang yang paling  dicintai oleh Beliau, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam menikahi  anaknya, dan dia termasuk orang yang pertama masuk Islam dari kalangan kaum lelaki, dan salah seorang tokoh yang diberi kabar gembira memasuki  surga serta dia adalah orang terbaik dari golongan umat Islam setelah Nabi  Muhammad         shalallahu     ‘alaihi  wasallam.      Dialah    orang     yang    pernah  menemani  Nabi  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi  wasallam  saat  bersembunyi 
di  dalam  gua,  dan  beliau  telah  mendapat  kemuliaan  bisa  menemani  Nabi  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi  wasallam  pada  peristiwa  hijrah  dan  Allah  subhanahu  wa  ta’ala  telah  menurunkan  sebuah  ayat  yang  tetap  akan  didengungkan sampai hari kiamat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:  

        “Jikalau  kamu  tidak  menolongnya  (Muhammad)  maka  sesungguhnya  Allah  telah  menolongnya  (yaitu)  ketika  orang-orang  kafir  musyrikin  Mekah)  mengeluarkannya  (dari  Mekah)  sedang  dia  salah  seorang  dari  dua  orang  ketika keduanya berada dalam gua” . (QS. Al-Taubah: 40). 

Umar  Ibnul  Khattab  berkata,  “Seandainya  keimanan  Abu  Bakr  ditimbang  dengan  keimanan  seluruh  umat  ini  maka  akan  lebih  berat  keimanan  Abu  Bakr”. Dia adalah orang yang jujur dari umat ini. Namanya adalah Abdullah  bin Abi Quhafah Utsman bin Amir bin Amru Al-Qurasy dan umat ini telah  sepakat untuk memberikan gelar padanya dengan kata ash-Shiddiq, sebab  dialah orang yang segera membenarkan Nabi Muhammad SAW dan Aisyah  pernah  berkata  tentang  bapaknya,  “Bapakku  orang  yang  berkulit  putih,  langsing dan berpipi tipis, sedikit bungkuk dan bermata cekung”. 
       Banyak  hadits  Nabi  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi  wasallam  yang  menjelaskan tentang keutamaan pribadi shahabat ini, dia adalah manusia  terbaik di kalangan umat Islam setelah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi  wasallam.  Di  antara  hadits-hadits  yang  menjelaskan  tentang  keutamaan  shahabat Abu Bakr ash-shiddiq adalah sebuah hadits di dalam kitab shahih  Muslim  dari  riwayat  Aisyah  menjelang  akan  wafatnya  Nabi  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi  wasallam:  “Pangillah  Abu  Bakr,  bapak  dan  saudaramu, 
sehingga aku menulis sebuah pesan, sungguh aku khawatir jika ada orang  yang  berangan-angan  dan  seseorang  berkata:  Aku  yang  lebih  utama  dan  Allah dan orang-orang yang enggan  beriman kecuali kepada Abu Bakr”.  
Para ulama berkata, “Di dalam hadits ini dijelaskan bahwa Ashiddiq adalah  shahabat yang paling utama secara umum, dan orang yang paling berhak  mendapatkan  tampuk  khilafah  dan  orang  yang  paling  utama  mengimami  kaum muslimin. 
Dirwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahih keduanya  disebutkan  pada  sebuah  riwayat  dari  Abi  Sa’id  Al-Khudri  RA  bahwa  Nabi  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi  wasallam  bersabda,  “Sesungguhnya  orang  yang  paling  aku  percayai  untuk  menjaga  harta  dan  persahabatannya  serta  diriku  adalah  Abu  Bakr,  seandainya  aku  boleh  memilih  kekasih  bagi  diriku  maka aku akan memilih nya sebagai kekasihku, namun persaudaraan dalam  Islam  dan  janganlah  engkau  meninggalkan  di  dalam  mesjid  pintu  apapun  kecuali pintu Abu Bakr”.2 
Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Abi Hurairah   bahwa  Nabi  Muhammad  halallahu  ‘alaihi  wasallam  bersabda,  “Tidak  ada  seorangpun yang telah mengulurkan bantuannya kepada kami kecuali kami  telah  membalasnya  dengan  balasan  yang  cukup  kecuali  untuk  Abu  Bakr, sesungguhnya  dia  memiliki  jasa  yang  akan  dibalas  oleh  Allah  pada  hari  kiamat, dan  tidak  ada harta seorangpun yang  memberikan  manfaat bagiku  melebihi   manfaat   harta   Abu   Bakr,   seandainya   aku   boleh   mengangkat  seorang kekasih  maka aku akan mengangkat Abu Bakr sebagai kekasihku,  dan    ketahuilah    bahwa     shahabat      kalian   (Rasulullah    shalallahu     ‘alaihi  wasallam) ini adalah kekasih Allah”.  
       Dan setelah Abu Bakr RA masuk Islam dia telah menginfaqkan empat  puluh ribu untuk kepentingan shadaqah dan memerdekakan budak. 
Diriwayatkan      oleh    Al-Turmudzi      dari    Umar     Ibnul    Khattab     berkata,  “Rasulullah     shalallahu     ‘alaihi   wasallam      memerintahkan        kita   untuk  bersedeqah,  saat  itu  aku  memiliki  harta  maka  aku  berkata,  “Pada  hari  inilah aku akan mengungguli Abu Bakr, semoga aku mengunggulinya pada 
pada    hari   ini”.   Maka    akupun      mengambil      setengah     hartaku,     maka  Rasulullah     shalallahu     ‘alaihi  wasallam     bersabda,   “Apa      yang    engkau  tinggalkan     untuk    keluargamu?.      Aku    menjawab:       Sejumlah     yang    aku  shedeqahkan”.  Lalu  Abu  Bakr  datang  dengan  membawa  seluruh  hartanya  dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai Abu Bakr, apa 
yang     kamu      tinggalkan     untuk     keluargamu?.       Dia    menjawab:       Aku  meninggalkan  Allah  dan  Rasul  -Nya.  Lalu  Umar  berkata:  Demi  Allah  aku  tidak bisa mengunggulinya dalam kebaikan untuk selamanya”.
Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Abi Sa’id RA  bahwa      Nabi     Muhammad          shalallahu      ‘alaihi   wasallam       bersabda,  “Sesungguhnya  orang-orang  yang  berada  pada  tingkatan  tertinggi  di  surga,  akan  melihat  orang  yang  ada  di  bawahnya  sebagaimana  kalian  melihat  bintang  yang  terbit  di  ufuk  langit  dan  sungguh  Abu  Bakr  bersama  Umar  termasuk penghuni keduanya dan alangkah nikmatnya mereka berdua”.  
Diriwayatkan  oleh  Al-Turmudzi  dari  hadits  Anas  bahwa  Nabi  Muhammad  shalallahu  ‘alaihi  wasallam  bersabda  kepada  Abu  Bakr  dan  Umar,  “Dua  orang ini adalah pemimpin para penghuni surga yang dewasa baik generasi  yang terdahulu atau yang akan datang kecuali para Nabi dan Rasul”.
        Beliau   telah   memegang   tampuk   khilafah   negara   Islam   setalah  wafatnya      Nabi   Muhammad         shalallahu     ‘alaihi   wasallam      dan    masa  jabatannya  adalah  dua  tahun  tujuh  bulan.  Dan  pada  saat  bangsa  Arab  goncang oleh kemunafiqan,  sementara orang-orang Anshor juga tidak bisa 
berbuat  banyak  untuk  membantu  beliau,  Aisyah  berkata:  “Seandainya  gunung yang kokoh tertimpa dengan apa yang menimpa Abu Bakr maka dia  akan hancur lebur”. Dan Abu Bakr pernah berkata pada saat yang genting  tersebut:  Aku akan memerangi orang yang membedakan antara shalat dan  zakat, sebab zakat adalah hak harta, demi Allah seandainya mereka enggan  mengeluarkan zakat hewan yang mereka tunaikan pada zaman Rasulullah  shalallahu  ‘alaihi  wasallam  maka  aku  pasti  memerangi  mereka  karena 
keengganan mereka menunaikan zakat”.  
Para ulama berkata, “Allah telah menjaga agama ini dengan dua orang lelaki  yaitu  Abu  Bakr  pada  saat  dia  memerangi  orang-orang  yang  keluar  dari  Islam dan Ahmad bin Hambal pada saat terjadinya fitnah Jahmiyah. 
       Al-Qur’an   dikumpulkan   pada   masanya,   dan   Ali   bin   Abi   Thalib  berkata;  Orang  yang  paling  banyak  pahalanya  dalam  mengumpulkan  Al- Qur’an adalah Abu Bakr. 
Aisyah RA berkata, “Permulaan sakitnya Abu Bakr adalah pada saat beliau  mandi pada hari senin pada hari ketujuh dari jumadil akhir, hari itu cuaca  sangat  dingin,  maka  dia  sakit  selama  lima  belas  hari  yang  menyebabkan  dirinya  tidak  keluar  untuk  shalat  berjamaah,  banyak  para  shahabat  yang  menjenguknya pada saat dia sakit,  dan mereka pernah berkata: Bolehkah  kami memanggil seorang tabib untuk melihat apa yang engkau derita?. Abu  Bakr menjawab; Dia telah melihatku, para shahabat bertanya; Apa yang dia  katakan?.  Dia    berkata:  Sesungguhnya semua  kehendak-Ku  pasti  terlaksana seperti apa yang Aku inginkan”. Aisyah berkata: Pada saat rasa  sakit yang menimpa bapakku telah kritis aku menyenandungkan bait syair  di bawah ini:   Sungguh kekayaan tidak memberikan apapun bagi seseorang  Apabila nafas kematian sudah terdengar dan dada menyempit  Lalu dia membuka wajahnya dan berkata, “Bukan itu wahai anakku akan  tetapi bacalah firman Allah:  
        Dan  datanglah  sakaratulmaut  dengan  sebenar-benarnya.  Itulah  yang  kamu  selalu lari daripadanya. (QS. Qaaf: 19) 
Kemudian  dia  berkata,  “Lihatlah  pada  pakaianku  ini  dan  cucilah  dia  lalu  kafanilah  aku  dengannya  sesungguhnya  orang  yang  masih  hidup  lebih  butuh   pada   yang   baru   dari   pada   orang   yang   telah   mati,   dan   dia  mewasiatkan  agar  dikuburkan  disamping  kuburan  Rasulullah  SAW.  Lalu  setelah dia wafat maka kepalanya disejajarkan dengan pundak Rasulullah  SAW  dan  menempelkan  lahadnya  dengan  kubur  Rasulullah  shalallahu  ‘alaihi wasallam. 
        Semoga  Allah  meredhai  Abu  Bakr  dan  memberikan  ganjaran  yang  lebih  baik  dari  jasa-jasanya  di  dalam  Islam  dan  kaum  muslimin  serta  mengumpulkan kita di dalam surga yang mulia bersama para Nabi, orang- orang  yang  jujur  dan  para  syuhada  serta  orang-orang  yang  shaleh  dan 
mereka itulah sebaik-baik teman. 
        Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan  salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada  keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau. 
sumber : id_Biografi_Singkat_Abu_Bakar_ash_Shiddiq.pdf
-*(berjuang demi cita dan cinta)*-

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates